Ada delapan game online berbahaya di Indonesia, kini Kementerian Komunikasi dan Informatika menyiapkan Indonesia Game Rating System (IGRS) sebagai filter game yang beredar di Indonesia.
Game Online Dianggap Berbahaya, Bisakah Sistem Rating Game Indonesia Jadi Solusi?
“Konten kekerasan dalam game online sangat berpengaruh buruk kepada anak-anak,” kata komisioner KPAI, Susanto saat menjadi pemateri dalam pelatihan jurnalistik yang digelar Dewan Pers di Kota Bengkulu.
Senada dengan Susanto, Wakil Ketua KPAI Maria Advianti juga menyatakan hal yang sama pada Forum Diskusi Bersama di Kantor KPAI Jakarta. “Bermain game online bisa membuat anak menjadi kecanduan untuk terus bermain game online.”
Menurut Maria, tidak sedikit dari game online yang memiliki substansi negatif bila dimainkan anak-anak. Setidaknya, dalam catatan KPAI, ada delapan game yang menyuguhkan tampilan kekerasan, pornografi dan perjudian.
Menkominfo Blokir Situs Game yang Belum Memiliki Rating
Selain kekerasan, game online ini juga dinilai mengandung unsur pornografi dan perjudian yang bisa berpengaruh pada pertumbuhan anak.
Menurut data KPAI, saat ini ada 13 ribu anak yang intens mengakses internet dengan berbagai tujuan, termasuk game online. Jumlah tersebut belum termasuk anak-anak yang mengakses internet hanya untuk mengelola akun media sosial mereka.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai dampak negatif game online sangat banyak. Beberapa diantaranya adalah memicu anak untuk berkata kotor, menjadi kecanduan, serta membuat mereka terbengkalai dalam kegiatan di dunia nyata. Oleh karenanya diperlukan solusi yang baik untuk permasalahan ini.
Liputan: Diskusi Membahas Sistem Rating Game di Indonesia Bersama Kemenkominfo
“Mengenai maraknya games dengan berbagai genre dan konten, masyarakat perlu menyadari bahwa game bukan hanya untuk konsumsi anak-anak. Banyak game yang sebenarnya diperuntukkan bagi usia dewasa. Panduan ini biasanya disebut Game Rating System. Keseuaian antara konten dan usia inilah yang mempengaruhi manfaat atau dampak game terhadap penggunanya. Jika anak-anak memainkan game edukasi yang sesuai usianya, maka anak tersebut tentu akan mendapatkan manfaat positif,” lanjutnya.
Sistem Rating Game Indonesia Bakal Permudah Misi Mendikbud dalam Pendidikan Game
Sistem rating yang disebut dengan nama Indonesia Game Rating System (IGRS) ini memang sudah digodok sejak tahun lalu. Ditangani oleh pelaku-pelaku industri game Indonesia, seperti Andi Suryanto (AGI), Kris Antoni (IDGA), Ami Raditya (duniaku.net), dan melibatkan publisher,
developer, media, serta komunitas game.
developer, media, serta komunitas game.
“Diharapkan dengan karakter budaya dan norma yang umum di Indonesia, game rating system yang dimiliki Indonesia nantinya dapat menjadi panduan yang tepat utk game developer dalam membuat produknya sesuai target usia pengguna yang diinginkan, pun masyarakat, terutama orangtua semakin menyadari keterlibatan mereka dalam memilih game yang sesuai dengan klasifikasi usia anak-anaknya,” terang Luat.
Sumber: http://www.duniaku.net
By: Lailatul Yoga Pratama Ramadhan
Post a Comment