Cara Kreatif Guru dalam Kurikulum 2013


JAKARTA - Salah satu poin penting kurikulum 2013 adalah mendorong kreativitas dan inovasi, baik di kalangan siswa, maupun guru. Proses pembelajaran diarahkan menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, metodologi pembelajaran dalam kurikulum 2013 memakai prinsip "5M". Metodologi ini mendorong anak didik mengamati, menanya, menganailisis, mencoba dan mengomunikasikan.
"Ini adalah scientific approach, konsep besar kurikulum 2013. Saya juga mengelola sekolah di Surabaya dan menggunakan kurikulum 2013. Saya tanya guru, mereka antusias dengan penerapannya," kata Nuh, ketika ditemui di Jalan Cut Mutia, Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Nuh pun memaparkan beberapa cerita kreativitas guru dalam penerapan kurikulum 2013. Salah satunya di sebuah SD di wilayah Kenjeran, Surabaya, yang bukan sekolah bagus, fasilitas fisiknya juga terbatas. Tidak ada peralatan laboratorium canggih di sekolah ini. Tetapi, kata Nuh, mereka menerapkan Kurikulum 2013 dengan semangat.
Salah satu eksperimen para guru adalah meminta siswa membawa sapu tangan ke sekolah. Kemudian sapu tangan itu dicelupkan ke air. Satu kelompok siswa diajak menjemur sapu tangan tersebut di bawah panas matahari, kelompok lainnya menjemur di dalam kelas.
"Kemudian mereka diminta menceritakan fenomena ini, sapu tangan mana yang lebih cepat kering? Sesimpel itu," imbuhnya
SD lain yang menerapkan kurikulum 2013 ada di perbatasan Jombang dan Lamongan, Jawa Timur. Lokasi sekolah, ujar Nuh, dekat hutan. Ketika buku pelajaran belum datang, para guru tidak kehabisan akal.
"Untuk menjelaskan pelajaran IPS, cukup dengan mengkliping berita di koran. Guru kemudian menunjukkan fenomena sosial dari kliping tersebut," paparnya

By: Ray Dwiko

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Koran Jawa Timur - All Rights Reserved