Memilih filter ND yang Paling Cocok


M Jody Suryawan - Koran Jawa Timur
Filter ND berlaku seperti kacamata hitam kamera, saat kondisi cahaya terlalu terang, ND membatasi cahaya sehingga setting bukaan yang besar atau shutter speed yang lambat tidak membuat foto menjadi terlalu terang.

Tapi kalau ke toko kamera, banyak filter ND yang tersedia. Pertama adalah soal merek, tentunya banyak sekali, ada merek hanya menjual filter berkualitas tinggi, ada yang tidak. Biasanya, kualitas filter tergantung dari harganya.

Ciri-ciri filter ND berkualitas adalah kekokohan fisiknya dan kebeningannya. Filter yang bagus juga lebih tahan air dan bahkan sidik jari, sehingga kita tidak sulit untuk membersihkannya. Dan yang penting adalah kualitas foto tetap tajam dan tidak berubah warnanya.

Kedua adalah perhatikan ukuran diameter filternya. Harusnya sama dengan lensanya. Contohnya jika diameter lensanya 58mm, maka harusnya filternya juga ukurannya 58mm. Jika membeli yang lebih besar atau lebih kecil, filternya tak bisa masuk ke depan lensa. Tapi jangan khawatir, biasanya pelayan toko akan menanyakan hal tersebut, bila tidak tahu, sebutkan saja nama lensanya. Tapi jika lupa lensanya juga, wah mendingan periksa dulu sebelum membeli filter.

Jika Anda punya beberapa lensa yang memiliki ukuran diameter yang berbeda-beda, saran saya adalah membeli yang ukuran yang terbesar, misalnya 77mm. Lalu belilah adaptor yang sering disebut step-up filter. Tujuannya supaya Anda dapat memasang filter tersebut ke lensa dengan diameter yang lebih kecil.

Ada filter ND yang variable, artinya bisa diganti kepekatannya dengan memutar ring di filter, dari 1 stop sampai 10 stop. Filter sejenis ini mengunakan dua filter polarizer yang menumpuk, dan salah satunya bisa diputar. Kelemahan filter ini biasanya adalah kualitas gambar yang dihasilkan tidak sebaik filter ND biasa. Adapun yang berkualitas cukup baik harganya bisa mencapai 4-5 juta Rupiah.

Ada beberapa jenis kepekatan filter ND yang saya rekomendasikan:
ND 3 stop (0.9) atau ND8: Cocok untuk foto dengan flash di outdoor. Saat ingin mengunakan lensa bukaan besar dan blur latar belakang yang maksimal. Cocok juga untuk merekam video dibawah cahaya matahari yang terik. Untuk memuluskan air masih agak sedikit sulit, kecuali foto air terjun di kondisi cuaca yang mendung. Autofokus biasanya masih mudah di lingkungan cahaya yang terang.

ND 6 stop (1.8) atau ND64: Cocok untuk foto air terjun di pagi,siang atau sore hari. Filter ini lebih pekat dari ND8 diatas sehingga lebih mudah mendapatkan shutter speed lambat saat matahari bersinar kencang. Shutter speed 1/2-2 detik mudah didapatkan. Karena banyak cahaya dibatasi sebelum masuk ke kamera, maka autofokus menjadi agak lambat. Sebagian kamera mungkin akan tidak bisa autofokus. Solusinya adalah autofokus dulu, lalu pindahkan ke manual fokus, baru pasang filternya.

ND 10 stop (3.0) atau ND1000 : Cocok untuk memuluskan air sampai seperti kabut. Shutter speed yang diperoleh biasanya 10-30 detik atau lebih meskipun foto di siang hari. Jika tidak tersedia, ND 8 stop (2.4 / ND400) juga cukup baik. ND filter 8-10 stop biasanya mempengaruhi warna pada foto. Misalnya ada yang membuat warna foto menjadi kekuningan, ada juga yang menjadi kebiruan. Untungnya masalah warna bisa kita atasi saat editing. ND 8 -10 stop sangat pekat sehingga saat dipasang, kita tidak bisa autofokus.

Filter yang bagus ada ulirnya untuk menumpukkan filter. Misalnya jika kita punya ND 3 stop dan ND 6 stop, jika ditumpuk menjadi ND 9 stop. Bisa juga ditumpuk dengan filter polarizer. Tapi saya tidak menyarankan menumpuk lebih dari dua filter karena kualitas gambar akan menurun dan jika memotret dengan lensa wide bisa vinyet (ujung-ujung foto jadi gelap).

Keterangan foto:


Foto air terjun di hari yang mendung seperti ini cukup pakai ND 3 stop.


Foto air yang sangat mulus di siang atau sore hari yang panas lebih baik mengunakan ND 6 stop.


Ingin membuat air menjadi seperti kabut? Gunakan ND 8 atau 10 stop.

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Koran Jawa Timur - All Rights Reserved